Senin, 28 Mei 2012

BERPERILAKU TERPUJI


BERPERILAKU TERPUJI

A. Etika Islam Dalam Berkarya dan Tujuannya

Kata karya berasal dari bahasa sangsekerta, yang persamaan katanya adalah kerja,usaha, dan ikhtiar.
Suruhan berkarya atau bekerja, tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman.


وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Artinya:
          “ dan carilah pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (Q.S. Al-Qasas,28:77).
 Rasulullah SAW bersabda:

Yang artinya:
          “bekerja mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap muslim.” (H.R.Tabrani).

Setiap pekerja muslim/ muslimah hendaknya berkarya atau bekerja sesuai dengan etika islam, yaitu:
·       melandas setiap kegiatan kerja dengan niat semata-mata ikhlas karena Allah untuk memperoleh rida-Nya. Pekerjaan yang halal bila dilandasi dengan niat akhlas karena Allah SWT, tentu akan memperoleh pahala ibadah. Rasulullah SAW besabda “Allah SWT tidak akan menerima amalan melankan amalan yang ikhlas untuk memperoleh rida-Nya.”(H.R. Ibnu Majah).
·       Mencintai pekerjaannya.
·       Mengawali setiap kegiatan kerja dengan ucapan basmalah.Rasulullah SAW bersabda “ setiap urusan yang baik (bermanfaat), yang tidak dimulai dengan ucapan basmalah, maka terputus berkahnya.”(H.R.Abdul Qahir dari Abu hurairah)
·       Melaksanakan setiap kegiatan kerja dengan cara yang halal. RAsulullah SAW bersabda: “ sesungguhnya Allah adalah zat yang baik, mencintai yang baik,(halal) dan tdak menerima (sesuatu) kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sesuai dengan yang diperintahkan kepada utusan-Nya,” (H.R. Muslim dan Tirmizi).
·       Tidak melakukan kegiatan kerja yang bersifat mendurhakai Allah dan hukumnya haram. Misalnya bekerja sebagai germo, pencatat riba (renternir), dan pelayan bar. Rasulullah SAW bersabda:

     Yang artinya:
“ tidak ada ketaatan terhadap mahluk, untuk mendurhakai sang    pencipta.” (H.R.Ahmad bin Hanbal).

·       tidak membebani diri, alat-alat produksi, dan hewan pekerja dengan pekerjaan-pekerjaan diluar batas kemampuan.
·       Memiliki sifat-sifat terpuji, seperti jujur, dapat dipercaya, gemar tolong menolong dalam kebakan, dan profesionol dalam bekerjanya.
·       Bersabar dalam menghadap hambatan-hambatan dalam kerjanya dan bersyukur apabila memdapat keberhasilan.
·       Menjaga keseimbangan antara kerja yang manfaatnya untuk kehidupan didunia dan ibadah/ kerja yang manfaatnya untuk kehdupan diakhrat. Seseorang yang sibuk bekerja sehingga meninggalkan salat lima waktu, tdak sesua dengan etika slam. RAsulullah Saw bersabda: “ bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hdup selama-lamanya, dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok. (H.R. Ibnu Asakir).

B.  Maksud Menghargai Karya Orang lain.

Menurut fitrahnya, setap manusia akan merasa senang apabila hasl karyanya dihargai orang lain. Misalnya seorang pengrajn akanmerasa senang apabila hasil karyanya dihargai orang, apalagi bla dijual lau dengan harga yang mahal.
Menghargai karya oaring lan termasuk perilaku terpuji yang harus dilakukan, sedangkan sebaliknya menghina, dan mencela merupakan perilaku buruk yang harus di jauhi.
Rasulullah SAW menghargai, menyetujui dan mendorong umatnya untuk melakukan usaha-usaha agar hasil karyanya yang bermanfaat itu menngkat kearah yang lebih maju.
 Tujuan menghargai karya orang lain:
1.    menjalin hubungan tali kasih saying (silaturohmi) khususnya antara yang memberi penghargaan dan yang diber penghargaan. Rasululah SAW bersabda “ siaqpa yang ingin rezekinya dilapangkan Allah, atau usianya ingin dipanjangkan, mak hendaklah ia menghubungkan silatur4ahmi.” (H.R. Muslim)
2.    membuat senang atau gembira orang yang hasil karyanya dihargai. Rasulullah Saw bersabda  kepada dua sahabatnya yang dutus kenegeri yaman:
    
Yang artinya:
                    “ mudahkanlah mereka (penduduk yaman) dan jangqan kamu persult, gembirakanlah dan jangan kamu takut-takut, serta rukunkanlah kamu berdua dan jangan berselisih.” (H.R. Bukhari)

3.    mendorong orang yang hasl karyanya dihargai, agar mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil karyanay kearah yang lebih baik. Rasulullah Saw bersabda: “ barang siapa yang amal usahanya lebih baik dari pada kemarn, maka orang tu termasuk orang yang beruntung, dan jika  amal usahanya sam dengan yang kemarin termasuk orang yang merugi, danjika amal usahanya lebih buruk dari har yang kemarin maka orang itu termasuk yang tercela.”   (H.R. Tabrani).
4.    menjauhkan diri dari suka menghina dan mencela karya orang lain, karena merupakan perilaku tercela  yang mendatangkan kerugian. Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata bahwa RAsulullah Saw bersabda.:

Artinya:
          “ seorang mukmin itu bukanlah seorang yang suka mencela (menista), mengutuk, berbuat keji, dan berlaku kasar (keji dan kotor kata-katanya).” (H.R. Tarmuzi)

5.    meningkatkan taraf hdup orang yang diber penghargaan, apabila penghargaan yang dberkan itu berupa sejumlah uang, tugas belajar , atau menaikan pangkatnya ke pangkat yang lebh tinggi. Menngkatnya tarfhdup merupakan dambaan setiap orang dan juga merupakan fitrah umat manusia.

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ



llah SWT berfirman:
          “ sesungguhnya Allah tdak akan mengubah keadaan suatu kaum (kecuali) bila mereka sendiri mengubah keadaannya.” (Q.S. Ar-Ra’du, 13:11)

C. Sikap Menghargai Karya Orang Lain

Menghargai karya orang lain dapat diujudkan melalui sikap, ucapan lisan, peryataan Tulsan, penghargaan berupa harta benda atau lainnya yang bernilai, dan melalui perbuatan.
1.    menghargai karya orang lain dengan sikap. Misalnya bermanis muka mau bertegur sapa bila berjumpa dengan orang yang berkarya. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:


Artinya:
          “ sesungguhnya kamu tidak akan dapat merata manusia dengan hartamu, akan tetapi kamu dapat meratai mereka dengan bermanis muka dan akhlak yang baik.” ( dikeluarkan oleh Abu Ya’la dan disahikan oleh hakim)

2.    mengharga karya orang lain dengan ucapan atau lisan. Misalnya dengan pujian dan perkataan bahwa karya nya itu bernilai tinggi.
Namun, pujian yang mengandung unsur dusta, tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dan dengan maksud mencari muka, termasuk akhlak tercela yang tidak disukai oleh Rasulullha SAW. Sebuah hadis Nabi SAW menyebutkan. “ Dari Abu Musa r.a. dia berkata, “ Nabi SAW mendengar seorang laki-laki memuji orang lain dengan melebih-lebihkan dalam memujinya (mengandung unsur dusta)  maka Rasulullah Saw bersabda, ‘telah kamu hancurkan (telah kamu patahkan) punggung orang laki-laki itu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

3.    menghargai hasil karya orang lain melalui tulisan. Misalnya:
·       seorang siswa/ siswi SMA kelas 3, yang nilai ujian akhrnya paling tinggi dar siswa/siswi peserta ujian akhir disekolah memperoleh piagam yang ditanda tangani oleh kepala sekolah.
4.    menghargai hasil karya orang lain melalui pemberian suatu hadiah yang berharga. Misalnya:
·       seorang karyawan perusahaan yang bernilai berdedikasi tinggi pada perusahaan dan sumbangan tenaga, pikiran dan keahlannya sangat besar, memperoleh hadiah dari perusahaannya berupa tiket pergi menunaikan ibada haji.
Pemberian hadah kepada seseorang dengan maksud untuk menghormatinya atau menghargai prestasinya, merupakan suruhanRasulullah SAW, Rasulullah Saw bwrsabda:

Artinya:
          “ saling member hadiahlah sesame kamu, niscaya kamu semua akan saling mencintai.” (H.R. Baihaqi)

5.    menghargai hasil karya seseorang dengan perbuatan. Misalnya:
·       mengucapkan selamat kepada orang yang hasil karyanya berprestasi dan disertai nsaling berjabat tangan.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
          “ saling berjabat tanganlah kamu, karena hal itu akan menghilangkan rasa dengki.” (H.R. Bukhari- Muslim).
         
·       jika yang berkarya itu seorang muslim/ muslimah, penuhilah hak-haknya sebagai seorang yang beragama islam. Hadis Nabi SAW mengatakan: “ Dari Abu Hurairh r.a., berkata: Rasulullah SAW bersabda hak muslim terhadap muslim lainnya tu ada enam:
a.    apabila engkau bertemu dengannya, berilah salam.
b.    Apabila engkau diundang, penuhilah.
c.     Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat.
d.    Apabila ia bersin dengan memuji nama Allah, doakanlah.
e.     Apabila ia sakit, jenguklah.
f.       Apabila ia mati, antarlah jenazahnya kekuburan.(H.R. Muslim).

6.    tidak boleh bersikap iri hati dan dengki kepada orang yang hasil karyanya berprestasi.
Rasulullah Saw bersabda:

Artinya:
          “ jauhlah olehmu sifat dengki karena sesungguhnya sifat dengki itu dapat menghapus kebaikan, sebagai mana api menghanguskan kayu baker.” (H.R. Daud dari Abu Hurairah).

7.    dilarang mengambil hak atau keuntungan yang mestinya diterma hanya oleh orang yang berkarya, sehingga orang yang berkarya merasa atau mengalami kerugan. Misalnya, membajak buku hasil karya seorang penulis.
Perbuatan membajak buku dalam istilah ilmi fikih dapat disamakan dengan ‘gasab’ yang hukumnya haram. sedangkan buku-buku bajakan termasuk barang haram, sama dengan barang curian atau dari hasil gasab. Orang yang membeli buku bajakan, kalau mengetahui bahwa yang dibelinya dalah bajakan dianggap berdosa. Rasulullah Saw besabda, “ barang siapa yang mengambil hak seorang muslim dengan tangan kanannya, mak sungguh Allah mewajibkan neraka baginya dan mengharamkan surga atasnya,” sahabat bertanya: “sekalipun sesuatu sedikit wahai Rasulullah?” beliau menjawab, “ sekalipun sepotong kayu arok ( kayu penggosok ggi kerbau yang harum).” (H.R. Muslim).

D. Membiasakan Perilaku Menghargai Karya Orang Lain

Perilaku menghargai karya orang lain hendaknya diterpkan dalam    kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi suatu kebasaan.
Kebiasaan menghargai karya orang lain hendaknya dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan tempat kerja kantor-kantor pemerintah ataupun perusahaan-perusahaan swasta, juga dalm lingkungan masyarakat, bangsa, dan bernegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar