1. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah
SWT.
a. Pengertian Iman
Menurut bahasa,
iman berasal dari bahasa Arab yaitu أَمَنَ- يُؤْمِنُ- إِيْمَان artinya
“membenarkan”. Sedangkan menurut istilah, iman ialah kepercayaan dalam hati,
meyakini dan membenarkan adanya Tuhan dan membenarkan semua yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW.
b. Pengertian Kitab-Kitab Allah swt.
Kitab Allah ialah wahyu Allah SWT yang
disampaikan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada umat manusia sebagai
petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah menurunkan kitab-kitab itu agar
digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan hidup yang
benar dan diridhai-Nya
Jadi, iman
kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi
wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
2. Suhuf
Selain kitab-kitab, di dalam al-Quran
disebutkan adanya Suhuf atau Sahifah (halaman), yang berjumlah seratus Sahifah.
Suhuf adalah firman Allah swt. yang
diturunkan kepada para Nabi atau rasul-Nya yang berisi hukum-hukum dasar
sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agama-Nya. Sahifah ini diberikan
Allah SWT kepada tiga orang Nabi-Nya, masing-masing dengan rincian sebagai
berikut:
- 60 Sahifah kepada nabi Syits a.s.
- 30 Sahifah kepada nabi Ibrahim a.s.
- 10 Sahifah kepada nabi Musa a.s.
Firman Allah swt.:
(
إِنَّ هَذَا لَفِى الصُّحُفِ اْلأُوْلَى (18) صُحُفِ إِبْرَهِيْمَ وَمُسَ .(19)
Artinya: “Sesungguhnya ini semua
benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama(yaitu) suhuf-suhuf Nabi
Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.”(Qs.al-a’la: 18-19).
3. Dalil-dalil Naqli yang terkait dengan Iman
kepada Kitab-kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
merupakan rukun iman yang ketiga. Umat Islam wajib percaya dan meyakini dengan
sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan Allah SWT.kepada para
Rasul-Nya pasti benar. Firman Allah swt.:
(
ياَأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلكِتَبِ اَّلذِيْ
نَزَّلَ عَلَى رَسُوْلِهِ وَاْلكِتَبِ اَّلذِيْ أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ… .(النساء :
136
Artinya: “Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah kamu sekalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya dan kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya.”(Qs.An-Nisa’:136)
Firman Allah swt.:
Artinya: “Dan Kami telah turunkan
kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di
antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang, niscaya Allah
menghendaki niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah bebuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya….(al-Maidah :48)
Kitab-kitab yang dimaksud dalam ayat di atas
berisi peraturan, ketentuan, perintah dan larangan yang dijadikan pedoman bagi
umat manusia dalam menjalankan kehidupan agar tercapai kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat. Kitab-kitab Allah swt. diturunkan pada masa yang
berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran
tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt. Yang berbeda hanyalah dalam hal
syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
4. Nama-nama kitab Allah swt. dan Rasul yang
menerimanya.
Di antara kitab-kitab Allah swt. yang wajib
kita imani ada empat (4) yaitu:
a. Kitab Taurat
Kitab Taurat diwahyukan Allah swt. kepada
nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil.
Firman Allah swt:
(إِنَّا
أَنْزَلْنَا الَّتوْرَاةَ فِيْهَا هُدًى وَّنُوْرٌ…(المائدة:44
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi)”….(
Q.S Al-Ma’idah: 44)
Taurat asli yang berisikan akidah dan
hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang
Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah
melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa
taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar saat sekarang lebih
tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan
masa yang berbeda.
Allah berfirman:
(
مِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا يُحَرِّفُوْنَ اْلكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ…(النساء: 75
Artinya: “Yaitu orang-orang Yahudi
mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.”(Qs. An-Nisa’46).
b. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada
Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan
nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman
akan lahir Nabi yang terakhir.
Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah
hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah . Misalnya Kitab Injil matius, Injil
lukas dan Injil Johanes. Antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan
bahkan bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi
Nabi isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran
paulus, bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut nabi isa a.s.) .
Ada juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai dengan
ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orang-orang Kristen
(Nasrani). Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat islam hanyalah
Injil yang diturunkan Allah SWT.kepada nabi isa a.s.
Firman Allah swt.:
( وَأَتَيْنَهُ اْلإِنْجِيْلَ
فِيْهِ هُدَى وَّنُوْرٌ…(المائدة : 46
Artinya: “Dan Kami telah memberikan
kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi)” …(al-Maidah
46)
c. Kitab Zabur
Kitab zabur diwahyukan Allah swt. Kepada nabi
Daud a.s. Nabi Daud hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat
Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan
hikmah tidak memuat syariat.
Firman Allah swt.:
(
وَاَتَيْنَا دَاوُدَ زَبُوْرًا (الاءسراء : 55
Artinya: “Dan kami berikan Zabur kepada
Daud a.s“(al-Isra’ : 55)
d. Kitab al-Quran
Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi
Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara
berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri
dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya
al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5,
diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad
sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah
atau utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat.
Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut
turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 hijriyah di padang ‘Arafah ketika
beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan), karena beberapa hari
sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Al-Quran diwahyukan
kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian isinya menghapus sebahagian syari’at yang
tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai
dengan hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan
kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua umat
manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam
menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh
karena itu,sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman
Allah:
(وَاَنْزَلْنَا اِلَيْكَ اْلكِتَبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقَا لِّمَابَيْنَ يَدَيْهِ
مِنَ الْكِتَبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ…(المائدة :48
Artinya: “Dan Kami telah turunkan
kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu…(al-Maidah : 48)
Firman Allah swt.:
(ذَلِكَ
الْكِتَبُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ (البقره:2
Artinya: “Kitab (al-Quran) ini tidak ada
keraguan padanya,petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”.(Qs.al-Baqarah:2)
Isi pokok kandungan al-Quran adalah:
1. aqidah atau keimanan
2. Ibadah baik ibadah mahdhah maupun ghairu
mahdhah
3. Akhlak seorang hamba kepada khaliq, kepada
sesama manusia dan alam sekitarnya
4. Mu’amalah yaitu hubungan manusia dengan
sesama manusia
5. Wa’ad dan wa’id
6. Kisah kisah nabi dan rasul, orang-orang
shaleh dan orang-orang yang inkar
7. Ilmu pengetahuan.
Keistimewaan kitab suci al-Quran dibanding dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya adalah sebagai berikut:
a. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan
keasliannya oleh Allah swt. sampai akhir zaman.
firman Allah swt.:
(إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّالَهُ لَحَفِضُوْنَ(الحجر:9
Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang
menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”(al-hijr:9)
b. Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala aspek kehidupan manusia.
c. Al-Quran tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah swt. yang selalu
memeliharanya.
Allah swt. Berfirman:
قُلْ
لَئِنِ اجْتَمَعَتِ اْلإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هَذَا
اْلقُرْأَنَ لاَ يَْأتُوْنَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ
ظَهِيْرًا ( الإسراء :88
Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya jika
manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya
mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia. Sekalipun sebahagian
mereka menjadi pembantu bagi sebahagian yang lainnya.”(
Qs.al-Isra’88)
d. Al-quran isinya sesuai dengan perkembangan zaman,
berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh umat manusia.
e. Membaca dan mempelajari isi al-Quran adalah ibadah. Masih banyak keistimewaan al-Quran dibanding dengan kitab-kitab
sebelumnya.
Oleh karena itu, sebagai kitab suci umat
Islam, kita harus berusaha mempelajari dan mengkaji al-Quran dengan
sungguh-sungguh, insya Allah akan diperoleh berbagai keuntungan untuk hidup di
dunia dan di akhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah merupakan ibadah
kepada Allah apalagi jika kita dapat memahami dan mengamalkannya.
Sabda Rasulullah saw.:
(عَلَيْكَ بِتِلاَوَةِ اْلقُرْأَنَ فَإِنَّهُ نُوْرٌ لَّكَ فِى اْلأَرْضِ وَذُخْرُ
لَكَ فِى السَّمَاءِ (رواه ابن ماجه
Artinya: “atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya
bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”(HR. Ibn Majah)
5. Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum
dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem
kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh manusia.sepertinya:
- Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa
diketahui cara pengobatannya,
- terjadinya bencana yang tidak
disangka-sangka,
- terjadinya gejolak sosial,dsb.
Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap
manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan
dalam sabdanya yang berbunyi:
تَرَكْتُ
فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ مَا إِنْ تَمَسَكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوْا أَبَدًا
كِتَااللهِ وَسُنَةَ رَسُوْلَهُ. (رواه حكيم
Artinya: “kutinggalkan untukmu dua
perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya,
yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.”(al-Hakim) Dengan membaca
dan mempelajari dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam
al-Quran,akan:
- Menghilangkan kegelisahan bathin, bahkan
penyakit jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani.
- Meningkatkan kewaspadaan diri untuk selalu
menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larang-Nya.
- Meningkatkan kesadaran bahwa apa yang
diperbuat di atas dunia ini akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Dengan demikian, selaku seorang muslim
haruslah kita:
- Menjadikan al-Quran sebagai petunjuk dan
pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman dengan yang lainnya,
- Berusaha untuk selalu menghormati,
memuliakan dan menjunjung tinggi kitab suci al-Quran.
- Senantiasa membaca al-Quran dalam segala
kesempatan di kala suka maupun duka.
- berusaha untuk memahami arti dan isi
kandungannya
- berusaha untuk mengamalkan isi kandungannya
di dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah
swt.
a. Mempertebal keimanan kepada Allah swt.
Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang
nampak maupun yang gaib.
b. Memperkuat keyakinan seseorang kepada
tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka
akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi
Muhammad saw.
c. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam
kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga
menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia
mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
d. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama
lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah maka umat Islam akan
selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang
dijelaskan dalam al-Quran dan hadits.
Kesimpulan :
1. Iman kepada kitab Allah swt. adalah rukun
iman yang ketiga.
2. Pengertian Iman kepada kitab Allah swt
adalah meyakini dan membenarkan bahwa Allah swt telah menurunkan Wahyu-Nya
kepada para Rasul, yang termuat di dalam Kitab-kitabNya.(Taurat, Zabur, Injil
dan al-Quran).
3. Isi pokok dari semua kitab Allah swt ini
sama yaitu bertauhid dan mengesakan Allah swt.
4. Kitab al-Quran memiliki keistimewaan
dibanding kitab yang lainnya, di antara keistimewaan itu adalah, bahwa: – Al-Quran
berlaku untuk seluruh umat manusia – Al-Quran terjamin pemeliharaannya sampai
akhir zaman.
5. Fungsi utama beriman kepada kitab Allah
swt adalah sebagai pedoman bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat
A. Pengertian Kitab dan Suhuf
Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para
rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf
yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa
lembaran-lembaran yang terpisah.
Persamaan
Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan
1.
Isi kitab lebih
lengkap daripada isi suhuf
2.
Kitab dibukukan
sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya
kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Qur’an seperti disebutkan dalam firman
Allah berikut ini.
Artinya : “Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya”. (QS An Nisa : 136) lihat al-Qur’an online di
Goole,
Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang
berupa lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi
Ibrahim a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .
Artinya : “ (yaitu)
suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa” (Al A’la
: 19) lihat al-Qur’an online di Goole,
Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam
meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya
sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut.
Artinya : “Katakanlah
(hai orang-orang mukmin), kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan
kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan
anak cucunya dan apa yang kami berikan kepada Musa dan Isa seperti apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang
pun diantara mereka dan kami hanya patuh kepada-Nya.” (QS Al Baqarah : 136)
1.
Taurat
Dalam
bahasa Ibrani, Thora, yaitu kitab suci yang diturunkan Allah swt kepada Nabi
Musa a.s. untuk membimbing kaumnya (Bani Israil). Hal itu dinyatakan dalam
firman Allah sebagai berikut
Artinya :
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat)
dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil, akan tetapi para
pewarisnya telah menyembunyikan sebagian isi kitab Taurat tersebut. (Q.S.
Al-Isra’:2)
Taurat merupakan salah
satu dari riga komponen, yaitu thora, nabiin, dan khetuhiin. Tiga komponen itu terdapat dalam kitab suci
agama yahudi yang disebut Biblia (Al-Kitab). Orang-orang Kristen menyebutnya
Old Testament (Perjanjian Lama). Taurat yang terdapat dalam Perjanjian Lama ini
terdiri dari lima kitab yang berasal dari Nabi Musa a.s.
Kitab-kitab itu adalah kitab kejadian, kitab
Keluaran, kitab Imamat, kitab, bilangan, dan kitab Ulangan.
·
Kitab Kejadian
Kitab ini
berisi kisah kejadian alam semesta, penciptaan Nabi Adam a.s. dan Hawa, turunya
Nabi Adam a.s. dan Hawa ke bumi, serta kisah Nabi Yusuf a.s.
·
Kitab Keluaran
Kitab ini
berisi kisah keluarnya Bani Israil dari penindasan (Firaun) di Mesir di bawah
pimpinan Nabi Musa a.s. kitab ini juga menceritakan keberadaan Nabi Musa a.s.
di Padang Tiah (Semenanjung Sinai) selama 40 tahun untuk berdoa kepada Yahwae
(Allah Yang Maha Esa). Dalam doanya. Allah swt. Menurunkan Sepuluh Perintah
(Ten Commandement).
Adapun isi Sepuluh Perintah (Ten Commandement)
adalah sebagai berikut
1) Hormati
dan cintai satu Allah
2) Sebutlah
nama Allah dengan hormat
3) Kuduskanlah
hari Tuhan (hari Sabat, yaitu hari ke-7 setelah bekerja selama enam hari dalam
seminggu).
4) Hormati
ibu dan bapakmu
5) Jangan
membunuh
6) Jangan
berjcabul
7) Jangan
mencuri
8) Jangan
berdusta
9) Jangan
ingin berbuat cabul
10) Jangan ingin memiliki barang
orang lain dengan cara yang tidak halal
·
Kitab Imamat
Kitab ini
berisi himpunan syariat dalam agama Yahudi
·
Kitab Bilangan
Kitab ini berisi cacah jiwa turunan dua belas
suku bangsa Israil pada masa Nabi Musa a.s.
·
Kitab Ulangan
Kitab ini
berisi.ulangan dikeluarkannya Bani Israil dari tanah Mesir dan himpunan
syariat.
Berikut ini beberapa contoh ajaran Taurat.
Artinya :
Hai anak Adam! Janganlah engkau takut kepada
sultan (penguasa) selama kekuasaan-Ku tetap ada dan memang kekuasaan-Ku itu
kekal dan tidak akan ada habisnya.
Artinya :
Hai anak Adam! Aku menciptakan
engkau, supaya engakau beribadah kepada-Ku, maka janganlah engaku main-main.
Artinya
Hai anak Adam! Janganlah engkau takut tidak
dapat rezeki, selama smpanan-Ku masih penuh, dan memang simpanan_ku itu tidak
akan habisnya selama-lamanya.
Artinya :
Hai anak Adam ! Kau harus melaksanakan
kewajiban dan engkau Aku jamin rezekimu, maka jika engkau menyalahi kewajibanmu
kepada-Ku, Aku tetap tidak akan menyalahimu dalam hal rezeki yang layak.
Artinya
Hai anak Adam! Jika engkau rela dengan rezeki
yang Aku berikan kepadamu, berarti engkau telah memberi ketentraman kepda badan
dan hatimu, dan jika engkau tidak rela dengan pembagian rezeki dari-Ku, maka
dunia akan menguasai dan menunggangimu, persisi binatang buas di padang pasir.
Demi kemuliaan dan keagungan-Ku! Engkau tidak akan mendapat selain apa yang Aku
berikan kepdamu, dan engkau sendiri tercela dalam pandangan-Ku.
2.
Zabur
Zabur
adalah kitab suci yang diberikan kepada Nabi Daud a.s. Zabur berasal dari kata
zabara-yazburu-zabur, yang berarti menulis.
Zabur disebut juga dalam bahasa Arab dengan
mazmur dan jamaknya mazamir.
Zabur berisi 150 nyanyian yang disenandungkan
Nabi Daud a.s. dengan mengungkapkan semua pengalaman yang dialami pada masa
hidupnya, seperti dosa, kejatuhan, pengampunan dosa, suka cita tentang
kemenangannya atas musuh Allah swt., dan kemuliaan Allah swt.
Kitab Zabur merupakan ajaran yang berisi lima jenis
nyaian, yaitu
1. nyanyian kebaktian untuk memuji Tuhan
2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syuklur
kepda tuhan;
3. ratapan-ratapan jamaah;
4. ratapan dan doa individu;
5. nyayian untuk raja.
Nabi Daud a.s menyatakan bahwa inti sari Kitab
taurat yang berupa sepuluh perintah tetap menjadi pedoman hidupnya meskipun
Allah swt. Menurunkan kitab Zabur kepadanyak.
3.
Injil
Injil
adalah kitab yang diturunkan kepda Nabi Isa a.s. bin Maryam. Kitab ini pada
intinya berisi ajakan kepada umat Nabi I a.s. untuk hidup dengan zuhud, yaitu
menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi. Hal ini dimaksudkan untuk meluruskan
pandangan orang-orang Yahudi yang bersifat materialis.
Kitab injil yang ada sekarang dengan Injil
asli yang diturunkan Allah swt. Kepda Nabi Isa a.s. dalam bentuknya yang
sekarang ada sejumlah pengikut Nabi Isa a.s. yang memasukkan karangnnya ke
dalam kitab Injil. Mereka adalah Matius, markus, Lukas, dan Yahya. Oleh karena
itu Injil tersebut dinamakan menurut pengarangnya, Injil Matius, Injil Markus,
injil Lukas, dan Injil Yahya.
Pada mulanya terdapat kurang lebih 70 buah
kitab injil. Injil sebanyak itu umumnya membawakan isi yang simpang siur satu
sama lain. Ketika diadakan Synodes (muktamar gereja-gereja) di Nicaea pada
tahun 325 M. diputuskan hanya empat injil di atas yang diakui gereja. Injil
yang tidak diakui gereja disebut Apocrypha, yaitu injil-injil yang tertolak.
Adapun injil-injil yang dinyatakan tertolak,
adalah
1. Injil Petrus
2. Injil Orang-orang Mesir
3. Injil Ibrani
4. Injil barnabas
5. Injil Thomas
6. Injil Dua Belas
7. Injil Yakobus
8. Injil Yudas Iskoriot
9. Injil Andreas
10.
Injil Bartholomeus
11.
Injil Maria
12.
Injil Philip
13.
Injil Marthias
14.
Injil Nikodemus
15.
Injil Apelas
16.
Injil Ebionea
17.
Injil Marcion
18.
Injil Yakobus Kecil
Diantara kitab Injil yang disebutkan di atas,
yang isinya mirip dengan kitab suci Al-Qur'an adalah Injil Barmnabas adapun
ajaran injil Barnabas adalah sebagai berikut
1. Yesus tidak disalib, yang disalib senenarnya
Yudas Iskoriot yang telah diserupakan oleh Tuhan (rupa dan suaranya). Yesus
sendiri naik kelangit bersama malaikat.
2. Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan,
tetapi seorang rasul Allah.
3. Messias (ratu adil atau juru selamat) atau
Al-Masih yang dinanti-nantikan bukanlah Yesusu, tetapi Muhammad saw. Nabi dan
rasul Allah yang terakhir.
4. Putra Ibrahim yang akan disembelih karena
perintah Allah ialah Ismaila, bukan Ishaq, seperti yang tersebut dalam
perjanjian lama yang ada sekarang.
4. Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam.
Sebagai orang Islam, kita harus yakin bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah swt.
Yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw, sebagai nabi terakhir. Dinamakan
Al-Qur'an karena ia merupakan kitab suci yang wajib dibaca, dipelajari, dan
merupakan ajaran-ajaran wahyu terbaik. Selain itu, Al-Qur'an juga dinamakan
Al-Kitab (ketetapan atau tulisan), Az-Zikir (pengantar), Al-Furqan (pembeda
antara yang benar dan yang salah).
Al-Qur'an diturunkan mempunyai tujuan untuk
menyempurnakan kitab-kitab terdahulu (taurat, Zabur, dan Injil). Dengan diwahyukannya
Al-Qur'an, habis masa berlakunya kitab-kitab itu. Masa berlakunya Al-Qur'an
sampai hari kiamat.
Dengan demikian, arti kepercayaan kita kepda
kitab-kitab Allah swt. Dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Percaya terhadap kitab Taurat, Zabur, dan
Injil yang asli dengan konsekkuensi tidak mengamalakan isinya karena masa
berlakunya kitab tersebut telah habis.
2. percaya kepada ketiga kitab tersebut bahwa
kitab-kitab itu merupakan wahyu Allah swt.
3. terhadap kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang
terhimpun dalam Bible, kita tidak wajib mempercayaainya, apalagi mengamalkan
ajarannya.
3. Fungsi Iman kepada kitab Allah swt
Dalam
kehidupan pribadi, beriman kepada kitab-kitab Allah swt. Akan membentuk pribadi
sebagai berikut
1. mempunyai keimanan yang kukuh dan mantap
sertya tidak ada keraguan;
2. berada dalam lingkaran hidayah atau petunjuk
Allah swt;
3. taat beribadah kepda Allah swt;
4. sabar menerima cobaan, selalu bersyukur, dan
jauh dari sifat sombong ketika mendapat keberhasilan;
5. mempunyai kepekaan dan kepedulian social yang
tingi dengan memperhatikan lingkungan di mana ia hidup;
6. optimis dalam beribadah kepda Allah swt, atas
segala usaha yang dilakukannya karena percaya pertolongan Allah swt. Sangat
kepada orang yang berbuat baik (muhninin).
Dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, iman kepda kitab Allah swt.
Dapat menjadi motivator, dinamisator, dan stabilisator. Dengan demikian,
hubungan dengan sesame manusia bai perorangan maupun kelompok akan terjalin secara
selaras serasi, dan seimbang.
Keseimbangan ini terwujud secara dinamis jika
dilandasi jiwa yang bersih dan berhati suci. Dengan demikian, akan terjalin
kebersamaan dan kesepadanan dalam memandang sesamanya sehingga tidak ada sikap
mebeda-bedakan atau diskriminatif antara individu, kelompok, suku, dan bangsa.
Allah swt. Berfirmn sebagai berikut
Artinya :
Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan
kalian dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhny
orang yang paling mulia di atara kamu di sisi Allah swt. Ialah orang yang
paling bertaqwa di atra kamu. Sesungguhny Allah Maha Mengetahui dan Maha
Mengenal (Q.S. Al-Hujarat : 13)
waaahh thanks banget.. satu artikel bisa solved beberapa soal sekaligus :))
BalasHapus